Detail Berita

INOVASI IKAN LELE INFORMASI KESEHATAN MELALUI LEAFLET ELEKTRONIK

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa transformasi digital dalam layanan kesehatan merupakan salah satu prioritas strategis global, dengan tujuan meningkatkan akses, efektivitas, dan efisiensi informasi serta intervensi kesehatan. Pada tahun 2023, lebih dari 70% negara anggota WHO telah menerapkan kebijakan digitalisasi layanan kesehatan, termasuk pemanfaatan media digital untuk promosi dan edukasi kesehatan masyarakat.


Di Indonesia, arah kebijakan transformasi digital juga diperkuat oleh Kementerian Kesehatan melalui program Transformasi Kesehatan Digital yang menjadi salah satu dari enam pilar transformasi kesehatan nasional. Salah satu fokus utamanya adalah penguatan sistem informasi dan komunikasi kesehatan yang terintegrasi dan mudah diakses oleh masyarakat. Berdasarkan data dari Kementerian Keuangan Republik Indonesia, pada tahun 2024 terjadi pengurangan rata-rata 20-30% pada alokasi anggaran pengadaan alat tulis kantor dan percetakan di sektor kesehatan, sebagai bagian dari efisiensi belanja operasional. Hal ini menjadi tantangan bagi rumah sakit khususnya unit promosi kesehatan yang tetap dituntut memberikan edukasi kesehatan berkualitas kepada pasien dan masyarakat, namun dengan sumber daya terbatas.


Penggunaan leaflet fisik yang menimbulkan tantangan anggaran yang signifikan di rsud sinjai. Selain faktor biaya, efektivitas penyebaran informasi juga menjadi perhatian penting. Leaflet fisik memiliki jangkauan terbatas dan bergantung pada ketersediaan stok cetak. Dengan adanya tantangan tersebut, direktur RSUD Sinjai menetapkan inovasi pelayanan promosi kesehatan RSUD Sinjai Tahun 2025 yaitu IKAN LELE (Informasi Kesehatan Melalui Leaflet Elektronik). 


Inovasi IKAN LELE di rumah sakit membawa perubahan positif yang nyata bagi pasien/keluarga, pengunjung rumah sakit dan masyarakat, terutama dalam hal kemudahan memperoleh informasi kesehatan. Dengan adanya IKAN LELE ini informasi kesehatan dapat diakses dengan mudah melalui smartphone, tablet atau perangkat digital lainnya, dengan hanya memindai kode QR yang tersedia di berbagai titik rumah sakit, dan pada sosial media rumah sakit seperti instagram dan facebook (instagram : @rsud.sinjai, facebook : @Rumah Sakit Umum Daerah Sinjai).


Selain itu, inovasi IKAN LELE ini memberikan kontribusi terhadap efisiensi anggaran operasional rumah sakit. Berdasarkan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) RSUD Sinjai Tahun 2025, alokasi anggaran untuk pencetakan leaflet sebesar Rp.3.423.800. Sementara estimasi kebutuhan anggaran untuk pencetakan leaflet pada  Tahun 2025 mencapai Rp.9.646.000. Dengan demikian, terjadi penghematan anggaran sebesar Rp.6.222.200 atau sekitar 64,50%. 


Inovasi ini juga berdampak positif terhadap lingkungan melalui pengurangan penggunaan kertas dan bahan cetak, sehingga dapat mengurangi produksi sampah. Hal ini mendukung upaya rumah sakit menjadi lebih ramah lingkungan dan sejalan dengan konsep green hospital.

Admin Website RSUD Sinjai,

Semua Komentar

image
Muh Iqbal

Walau tipe rumah sakit masih tipe c namun tempat ini selalu berusaha memberikan layanan yang baik kepada masyarakat sinjai khususnya

23 April, 2018
image
ILHAM DIN WAHYUDIN

Alhamdulillah pelayanannya bagus, tdk ada bedanya yg pake BPJS dgn yg tdk semuanya dilayani dgn baik. Semoga pelayanannya terus ditingkatkan

23 April, 2018
image
Lutfi Hidayat

Salah satu rumah sakit dengan manajemen yang profesional dan layanan berkualitas. Sudah puluhan RSUD yang study banding ke RSUD sinjai.

23 April, 2018

Tinggalkan Komentar